Peminjaman panda ini kerap disebut 'diplomasi panda'.
TB News
- Pemerintah China berniat untuk meminjamkan dua ekor hewan khas Negeri
Tirai Bambu, panda, kepada Indonesia. Hal itu dilakukan sebagai bentuk
persahabatan kedua negara yang kian erat.
Menurut Hongyang,
pengiriman panda ini merupakan bagian dari kesepakatan yang
ditandatangani Presiden Xi Jinping saat mengunjungi RI pada 2013.
Namun, dia masih belum bisa memastikan kapan panda itu akan tiba di RI. Hal itu tergantung dari kesiapan pembuatan kandang bagi panda itu.
"Namun, saat ini sudah ada ahli dari Indonesia yang berada di Beijing untuk meneliti dan mempersiapkan panda tersebut," ungkap Hongyang.
Dia menambahkan, begitu tiba di Tanah Air, kedua ekor panda ini akan ditempatkan di kebun binatang yang ada di Jakarta.
Pejabat Atase Pers Kedutaan Besar China, Wang Peijun, mengatakan kepada VIVAnews, pengiriman panda ini tidak lantas diikuti dengan pengiriman hewan khas Indonesia ke China.
"Karena ini memang bukan pertukaran hewan kedua negara," kata dia.
Jenis yang dikirimkan ke Indonesia merupakan panda jantan dan betina. Menurut Wang, panda ini hanya akan berada di Indonesia hingga periode tertentu. Pada akhirnya nanti, mereka akan dibawa kembali ke China.
"Mereka dilahirkan di China, maka juga harus mati di China. Bahkan, jika seandainya mereka memiliki anak yang dilahirkan di Indonesia, maka mereka kemungkinan besar juga akan ikut dibawa kembali," jelas Wang.
Namun, dia masih belum bisa memastikan kapan panda itu akan tiba di RI. Hal itu tergantung dari kesiapan pembuatan kandang bagi panda itu.
"Namun, saat ini sudah ada ahli dari Indonesia yang berada di Beijing untuk meneliti dan mempersiapkan panda tersebut," ungkap Hongyang.
Dia menambahkan, begitu tiba di Tanah Air, kedua ekor panda ini akan ditempatkan di kebun binatang yang ada di Jakarta.
Pejabat Atase Pers Kedutaan Besar China, Wang Peijun, mengatakan kepada VIVAnews, pengiriman panda ini tidak lantas diikuti dengan pengiriman hewan khas Indonesia ke China.
"Karena ini memang bukan pertukaran hewan kedua negara," kata dia.
Jenis yang dikirimkan ke Indonesia merupakan panda jantan dan betina. Menurut Wang, panda ini hanya akan berada di Indonesia hingga periode tertentu. Pada akhirnya nanti, mereka akan dibawa kembali ke China.
"Mereka dilahirkan di China, maka juga harus mati di China. Bahkan, jika seandainya mereka memiliki anak yang dilahirkan di Indonesia, maka mereka kemungkinan besar juga akan ikut dibawa kembali," jelas Wang.
Diplomasi Panda
Menurut laman china.org,
peminjaman panda ini kerap disebut 'diplomasi panda'. Diplomasi itu
paling menarik perhatian publik, ketika pada 1972, China meminjamkan dua
panda bernama Ling-Ling dan Hsing-Hsing kepada Amerika Serikat.
Keduanya dititipkan di Kebun Binatang Nasional di Washington DC.
Bahkan, publik AS juga bisa melihat panda di tiga lokasi kebun binatang lainnya yakni San Diego, Atlanta dan Memphis.
Selain di Negara Paman Sam, publik juga bisa melihat panda di beberapa negara lainnya yakni Meksiko, Jerman, Austria, Spanyol, Jepang, Thailand, Australia dan yang terbaru di Belgia.
Selain mengirimkan dua ekor panda, rencana Pemerintah China lainnya yaitu membangun Pusat Kebudayaan China di Jakarta dan Pusat Kebudayaan RI di Beijing. Lagi-lagi Hongyang belum bisa memastikan kapan hal itu akan terwujud.
"Bisa jadi 2014 atau 2015. Kami masih mencari lokasi yang pas di Jakarta, karena harga tanah di area sini mahal sekali. Konsepnya nanti akan ada perpusatakaan, ruang untuk menggelar workshop, dan pemutaran film," kata dia.
Sebelumnya, Pemerintah China sudah mendirikan Pusat Bahasa Mandarin di Universitas Al Azhar Indonesia Jakarta. Di sini menjadi satu-satunya universitas di ibukota yang memiliki pusat Bahasa Mandarin. Bahkan, di 2011 silam, mantan Perdana Menteri Wen Jia Bao turut mengunjungi pusat bahasa di sana.
Dilansir dari situs resmi UAI, PM Wen bahkan turut menyumbangkan suara menyanyikan lagu Ayo Mama dalam Bahasa Mandarin. (one)
Bahkan, publik AS juga bisa melihat panda di tiga lokasi kebun binatang lainnya yakni San Diego, Atlanta dan Memphis.
Selain di Negara Paman Sam, publik juga bisa melihat panda di beberapa negara lainnya yakni Meksiko, Jerman, Austria, Spanyol, Jepang, Thailand, Australia dan yang terbaru di Belgia.
Selain mengirimkan dua ekor panda, rencana Pemerintah China lainnya yaitu membangun Pusat Kebudayaan China di Jakarta dan Pusat Kebudayaan RI di Beijing. Lagi-lagi Hongyang belum bisa memastikan kapan hal itu akan terwujud.
"Bisa jadi 2014 atau 2015. Kami masih mencari lokasi yang pas di Jakarta, karena harga tanah di area sini mahal sekali. Konsepnya nanti akan ada perpusatakaan, ruang untuk menggelar workshop, dan pemutaran film," kata dia.
Sebelumnya, Pemerintah China sudah mendirikan Pusat Bahasa Mandarin di Universitas Al Azhar Indonesia Jakarta. Di sini menjadi satu-satunya universitas di ibukota yang memiliki pusat Bahasa Mandarin. Bahkan, di 2011 silam, mantan Perdana Menteri Wen Jia Bao turut mengunjungi pusat bahasa di sana.
Dilansir dari situs resmi UAI, PM Wen bahkan turut menyumbangkan suara menyanyikan lagu Ayo Mama dalam Bahasa Mandarin. (one)
© VIVA.co.id
0 komentar:
Posting Komentar