Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Kalimantan Selatan Dadi
Aryadi saat peresmian kas terapung di Banjarmasin, Jumat, mengungkapkan
pelayanan kas terapung tersebut memudahkan masyarakat untuk menukarkan
uang pecahan dan menarik uang rusak.
Pada pembukaan kas terapung di Lok Baintan, Kabupaten Banjar, disaksikan oleh puluhan pedagang pasar terapung, para pedagang yang mendatangi perahu bermesin berlogo Bank Indonesia tersebut untuk melakukan penukaran uang.
"Hari ini kami meresmikan pelayanan kas terapung di desa Lok Baintan, semoga bisa memberikan manfaat dan memudahkan pelayanan kepada masyarakat," katanya.
Peresmian perahu motor atau kelotok sebagai pelayanan kas keliling terapung ditandai dengan memecahkan mayang (bakal buah pinang) ke badan perahu oleh M Dadi Aryadi.
Pada kesempatan tersebut, BI langsung membuka layanan penukaran uang kepada puluhan pedagang pasar tradisional yang menjadi ikon pariwisata provinsi Kalimantan Selatan tersebut.
"Alhamdulillah tidak sulit lagi mendapatkan uang kecil untuk pengembalian," kata Dijah, salah seorang pedagang.
Layanan kas keliling terapung rencananya akan melayani secara terjadwal setiap bulannya, untuk memberikan layanan kepada pedagang dan pembeli di pasar terapung Lok Baintan.
Layanan kas keliling di pasar terapung sebelumnya sudah pernah dilakukan di pasar terapung Kuin Banjarmasin pada beberapa tahun silam.
Fungsi utama pelayanan kas keliling adalah melayani kebutuhan masyarakat terhadap uang pecahan kecil, menarik uang rusak atau lusuh dan uang yang dicabut dari peredaran.
Sepanjang tahun 2013, Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan telah melakukan pelayanan kas keliling sebanyak 40 kali dari dalam kota Banjarmasin, hingga ke daerah terpencil di Kalimantan Selatan, seperti di pulau Sebuku Kabupaten Kotabaru.
Pelayanan kas terapung dilanjutkan dengan sosialisasi ciri-ciri keaslian uang rupiah kepada santri pondok pesantren Nurul Hidayah desa Lok Baintan.
Pada pembukaan kas terapung di Lok Baintan, Kabupaten Banjar, disaksikan oleh puluhan pedagang pasar terapung, para pedagang yang mendatangi perahu bermesin berlogo Bank Indonesia tersebut untuk melakukan penukaran uang.
"Hari ini kami meresmikan pelayanan kas terapung di desa Lok Baintan, semoga bisa memberikan manfaat dan memudahkan pelayanan kepada masyarakat," katanya.
Peresmian perahu motor atau kelotok sebagai pelayanan kas keliling terapung ditandai dengan memecahkan mayang (bakal buah pinang) ke badan perahu oleh M Dadi Aryadi.
Pada kesempatan tersebut, BI langsung membuka layanan penukaran uang kepada puluhan pedagang pasar tradisional yang menjadi ikon pariwisata provinsi Kalimantan Selatan tersebut.
"Alhamdulillah tidak sulit lagi mendapatkan uang kecil untuk pengembalian," kata Dijah, salah seorang pedagang.
Layanan kas keliling terapung rencananya akan melayani secara terjadwal setiap bulannya, untuk memberikan layanan kepada pedagang dan pembeli di pasar terapung Lok Baintan.
Layanan kas keliling di pasar terapung sebelumnya sudah pernah dilakukan di pasar terapung Kuin Banjarmasin pada beberapa tahun silam.
Fungsi utama pelayanan kas keliling adalah melayani kebutuhan masyarakat terhadap uang pecahan kecil, menarik uang rusak atau lusuh dan uang yang dicabut dari peredaran.
Sepanjang tahun 2013, Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan telah melakukan pelayanan kas keliling sebanyak 40 kali dari dalam kota Banjarmasin, hingga ke daerah terpencil di Kalimantan Selatan, seperti di pulau Sebuku Kabupaten Kotabaru.
Pelayanan kas terapung dilanjutkan dengan sosialisasi ciri-ciri keaslian uang rupiah kepada santri pondok pesantren Nurul Hidayah desa Lok Baintan.
0 komentar:
Posting Komentar