"Kalau hukum tidak berjalan, ya saya pun bisa pakai hukum rimba."
TB Indonesia News - Aksi premanisme di Jakarta, seperti bentrok antarkelompok yang sering terjadi tutur menjadi agenda penting para calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Menurut kandidat Wakil Gubernur Basuki Tjahja Purnama (Ahok), premanisme harus dihadapi dengan perpaduan komunikasi dan pendekatan keamanan yang tegas.
Ahok, yang berpasangan dengan Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon Gubernur, menuturkan masalah premanisme itu muncul karena hukum belum berjalan dengan tegas di Jakarta. Hukum ini harus dipadukan dengan komunikasi yang efektif.
"Untungnya, Jokowi memiliki komunikasi yang sangat baik terhadap berbagai kalangan. Jadi, untuk mengatasinya dengan komunikasi keamanan," kata dia dalam acara Diskusi Publik "Jakarta Masa Depan" Selasa malam, 10 April 2012.
Menurut Ahok, kalau pengusaha bisa mengatur preman, kenapa penguasa di Jakarta tidak bisa mengaturnya. "Kalau hukum tidak berjalan, ya saya pun bisa pakai hukum rimba. Saya yakin, mereka lebih takut mati dibanding saya," ujarnya.
Sedangkan mengenai Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), kata dia, yang menjadi bagian perangkat daerah dalam penegakan Perda dan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat tidak akan dibekali lagi dengan pentungan.
"Pentungannya digudangkan, karena mereka harus jadi pengayom. Nggak boleh ada anarkis," tutur Ahok.
• VIVAnews
0 komentar:
Posting Komentar