Polisi berjaga usai kerusuhan
Akibat bentrok dengan ratusan warga, 25 anggota polisi terluka.
TB Indonesia News - Bentrok ratusan warga dengan anggota
polisi terjadi di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, Sabtu 10 Maret
2012. Akibatnya puluhan aparat dan warga terluka.
Kepala Bidang Humas Polda Sulselbar Ajun Komisaris Besar Pol. Chevi Ahmad Sopary mengatakan bentrok terjadi siang tadi bersamaan dengan Hari Ulang Tahun Mamasa yang ke-10. Rusuh terjadi di Jalan Poros Mamasa, sekitar 300 meter dari Lapangan Mamasa, tempat pelaksanaan HUT daerah tersebut.
Bentrok berawal saat ratusan pengunjuk rasa dari kelompok pendukung mantan Bupati Mamasa, Obed Nego Depparinding, mendatangi Lapangan Mamasa. Mereka ingin menemui Ketua DPRD, guna mendesak agar jabatan Obed Depparinding dikembalikan. Obed sebelumnya dipecat setelah menjadi terdakwa dalam kasus korupsi APBD setempat.
Tapi upaya tersebut dihalangi oleh ratusan personel polisi. Meski telah melakukan negosiasi dan meminta massa mundur bentrok akhirnya tak terhindarkan. Dengan menggunakan batu dan balok, massa melempari polisi. Polisi tak tinggal diam dan membalas dengan lemparan batu.
Polisi juga mengeluarkan tembakan peringatan ke udara agar massa menghentikan lemparan dan menahan emosi. Namun, tetap tidak dihiraukan. Polisi akhirnya menembakkan gas airmata untuk membubarkan massa.
Massa akhirnya melarikan diri. Polisi mengejar para pengunjuk rasa hingga ke rumah-rumah warga. "Setelah bentrok, lima warga yang diduga provokator ditangkap dan saat ini ditahan di Polres Mamasa," kata Chevi.
Kepala Bidang Humas Polda Sulselbar Ajun Komisaris Besar Pol. Chevi Ahmad Sopary mengatakan bentrok terjadi siang tadi bersamaan dengan Hari Ulang Tahun Mamasa yang ke-10. Rusuh terjadi di Jalan Poros Mamasa, sekitar 300 meter dari Lapangan Mamasa, tempat pelaksanaan HUT daerah tersebut.
Bentrok berawal saat ratusan pengunjuk rasa dari kelompok pendukung mantan Bupati Mamasa, Obed Nego Depparinding, mendatangi Lapangan Mamasa. Mereka ingin menemui Ketua DPRD, guna mendesak agar jabatan Obed Depparinding dikembalikan. Obed sebelumnya dipecat setelah menjadi terdakwa dalam kasus korupsi APBD setempat.
Tapi upaya tersebut dihalangi oleh ratusan personel polisi. Meski telah melakukan negosiasi dan meminta massa mundur bentrok akhirnya tak terhindarkan. Dengan menggunakan batu dan balok, massa melempari polisi. Polisi tak tinggal diam dan membalas dengan lemparan batu.
Polisi juga mengeluarkan tembakan peringatan ke udara agar massa menghentikan lemparan dan menahan emosi. Namun, tetap tidak dihiraukan. Polisi akhirnya menembakkan gas airmata untuk membubarkan massa.
Massa akhirnya melarikan diri. Polisi mengejar para pengunjuk rasa hingga ke rumah-rumah warga. "Setelah bentrok, lima warga yang diduga provokator ditangkap dan saat ini ditahan di Polres Mamasa," kata Chevi.
Akibat bentrok, sebanyak 25 anggota polisi terluka, termasuk Komandan
Peleton Brimob Ipda Darwis yang bocor pada bagian kepalanya. Empat
anggota polisi juga dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan.
Situasi Kabupaten Mamasa hingga malam ini sudah mulai kondusif. Tidak kurang dari 300 personel polisi bersiaga di sejumlah titik untuk mengamankan situasi.
Situasi Kabupaten Mamasa hingga malam ini sudah mulai kondusif. Tidak kurang dari 300 personel polisi bersiaga di sejumlah titik untuk mengamankan situasi.
Sumber : VIVAnews
0 komentar:
Posting Komentar