TB News - Kerinci—Masyarakat Kerinci kembali dibuat resah dengan pemadaman air PDAM Tirta Sakti yang terjadi selama dua hari terakhir. Kali ini, penyebabnya adalah robohnya tiang Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) di Muara Emat, yang membuat listrik padam dan otomatis menghentikan pasokan air bersih.
Warga pun mulai bertanya-tanya, apakah ini uji kesabaran nasional atau memang PDAM Tirta Sakti sedang menguji batas kemampuan manusia bertahan tanpa air?
"Kami sudah terbiasa dengan air mati, tapi kalau dua hari berturut-turut, ini bukan lagi gangguan, ini latihan bertahan hidup!" keluh Pak Joni, warga Tanco.
Sementara itu, Bu Rina, seorang ibu rumah tangga di Tanco, mengaku sudah mengembangkan teknik survival baru.
"Kami sekarang punya strategi: kalau air PDAM mati, langsung ke rumah tetangga yang punya sumur. Kalau sumur juga kering, ya sudah, kita mulai mempertimbangkan pindah ke planet lain," ujarnya sambil tertawa pahit.
Hingga saat ini, PDAM Tirta Sakti belum memiliki sistem cadangan yang dapat memastikan kelangsungan distribusi air saat terjadi pemadaman listrik. Warga berharap pihak PDAM dapat mencari solusi alternatif, seperti penggunaan genset atau sumber energi terbarukan, agar layanan tetap berjalan tanpa tergantung sepenuhnya pada PLN.
Masyarakat berharap PDAM Tirta Sakti segera mengambil langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan pada PLN dan memastikan pasokan air tetap stabil, terutama saat terjadi pemadaman listrik berkepanjangan.
Apakah ini akan menjadi episode terbaru dari serial ‘Air Mati Lagi’? Warga Kerinci hanya bisa berharap PDAM segera menemukan solusi sebelum mereka benar-benar mulai mempertimbangkan hidup sebagai manusia gurun dengan membuat sumur bor. (AP)
0 komentar:
Posting Komentar