TB Indonesia News -Pidato
Mantan Presiden Indonesia pertama Ir Soekarno tanggal 1 Juni 1961 akan
diperdengarkan kembali kepada seluruh masyarakat Jawa Barat pada 1 Juni
2012 melalui siaran radio dalam rangka pencanangkan Bulan Juni sebagai
Bulan Bung Karno.
"Pidato pada tanggal 1 Juni 1945 tidak ada
rekamannya, tapi pada tahun 1961 ada dan kita sampaikan kembali pada
peringatan sekarang," kata Bendahara DPD PDI Perjuangan Jawa Barat
Mathius Tandiontong di Kota Bandung, Kamis.
Rekaman pidato yang
berdurasi sekitar 30 menit ini, kata Mathius, berisikan tentang dasar
berdirinya bangsa Indonesia yang dipaparkan oleh Bung Karno.
"Isinya
dasar berdirinya bangsa Indonesia. Sebenarnya bukan belum pernah
terungkap cuma persoalannya ialah urutan-urutan Pancasila itu berbeda."
katanya.
"Tapi diformalkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI) menjadi urutan Pancasila yang sekarang ada yakni
urutannya dimulai dari Ketuhanan Yang Maha Esa. Kalau di pidato Bung
Karno dimulai dengan Kebangsaan atau diawali bahwa bersatunya
kebangsaan," tambah Mathius.
Dikatakannya, rekaman pidato tersebut
serentak akan diputar di 14 radio swasta yang ada di Provinsi Jawa
Barat pada tanggal 1 Juni 2012 jam 20.00 WIB.
"Untuk Jabar sendiri
ada 14 radio yang akan memutarkan rekaman pidato Bung Karno ini, di
Bandung bisa didengarkan di Radio Mara, Garuda dan Radio Lita" ujar dia.
Pihaknya
menambahkan, DPD PDI Perjuangan pada tanggal 3 Juni 2012 akan digelar
Rapat Umum Kebangsaan di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) Bandung.
"Pada tanggal 3 Juni itu kita akan beri nama Rapat Umum Kebangsaan.
Kita
coba membangun sebuah oratorium yang kembali mengingatkan kepada kader
partai khususnya, yakni tentang perjalan sejarah bangsa ini, khususnya
PDIP dari Bandung," ujar dia.
Alasan dipilihnya Gedung Sabuga
Bandung sebagai tempat pelaksanaan, kata Mathius karena Kota Bandung
merupakan kota sejarah bagi Bung Karno.
"Kenapa di Bandung atau
Sabuga karena karena Bung Karno pernah kuliah di ITB. Pada intinya ialah
kalau secara eksternal kita bisa membangun komunikasi politik dengan
masyarakat Jabar," katanya.
Pada kesempatan tersebut, kata dia,
juga akan penyerahan secara simbolis Kujang kepada Ketua Umum PDI
Perjuangan Megawati Soekarno Putri.
"Penyerahan ini sebagai amanat
yang disampaikan rakyat Jabar kepada PDIP bahwa PDIP bertanggung jawab
membangun Jabar. Bukan penghargaan kepada PDIP tapi memberikan tugas
kepada PDIP agar melaksanakan apa yang menjadi harapan-garapan rakyat
Jabar," katanya.
Kompas
0 komentar:
Posting Komentar