AS selama ini punya "hak istimewa" di Bank Dunia. Tidak ada Sri Mulyani di bursa kandidat
TB Indonesia News - Presiden Barack Obama menunjuk warga
AS keturunan Korea, Jim Yong Kim, untuk menjadi presiden baru Bank
Dunia, yang akan ditinggalkan Robert Zoellick Juni mendatang. Bila
merujuk pada "hak istimewa" AS selama beberapa dekade terakhir, Jim
berpeluang memimpin lembaga keuangan itu walau kalangan negara
berkembang mengajukan dua kandidat.
Menurut kantor berita Reuters, pencalonan Kim diumumkan sendiri oleh Obama di Gedung Putih pada Jumat waktu setempat. Kim kini berstatus sebagai Presiden Darmouth College, salah satu universitas terkemuka di AS yang berlokasi di New Hampshire. Pria 52 tahun itu dulu pernah memimpin Departemen HIV/AIDS di Organisasi Kesehatan Dunia.
"Dia telah bekerja di Asia, Afrika, dan Amerika - dari kota hingga desa-desa kecil. Latar belakangnya itu menunjukkan betapa besarnya keragaman bangsa kita dan dia pantas jadi contoh bahwa siapapun bisa berhasil dengan kerja keras dan peduli kepada sesama," kata Obama kepada para jurnalis Amerika mengenai Kim.
Para perwakilan anggota Bank Dunia berencana sudah akan menetapkan calon tunggal pemimpin baru mereka sebelum pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia berlangsung pada 21 April 2012. Diharapkan para perwakilan negara anggota bermufakat untuk memilih presiden baru Bank Dunia.
Selama lebih dari 60 tahun terakhir, jabatan Presiden Bank Dunia dan Direktur Pelaksana IMF merupakan lahan istimewa bagi AS dan Eropa. Terdapat konsesi politik yang tidak resmi bahwa Bank Dunia merupakan porsi pejabat AS, sedangkan IMF untuk Eropa. Direktur Pelaksana IMF saat ini dijabat Christine Lagarde, mantan menteri keuangan Perancis.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, muncul seruan agar Bank Dunia tidak lagi harus dipimpin warga Amerika. Seruan itu berasal dari negara-negara berkembang, yang ekonominya mulai bangkit ke jajaran elit, seperti Brazil, India, China, dan Rusia.
Maka, kali ini, kalangan negara berkembang mengajukan dua nama kandidat. Mereka adalah Menteri Keuangan Nigeria, Ngozi Okonjo-Iweala dan mantan menteri keuangan Kolombia, Jose Antonio Ocampo.
Menurut kantor berita Reuters, pencalonan Kim diumumkan sendiri oleh Obama di Gedung Putih pada Jumat waktu setempat. Kim kini berstatus sebagai Presiden Darmouth College, salah satu universitas terkemuka di AS yang berlokasi di New Hampshire. Pria 52 tahun itu dulu pernah memimpin Departemen HIV/AIDS di Organisasi Kesehatan Dunia.
"Dia telah bekerja di Asia, Afrika, dan Amerika - dari kota hingga desa-desa kecil. Latar belakangnya itu menunjukkan betapa besarnya keragaman bangsa kita dan dia pantas jadi contoh bahwa siapapun bisa berhasil dengan kerja keras dan peduli kepada sesama," kata Obama kepada para jurnalis Amerika mengenai Kim.
Para perwakilan anggota Bank Dunia berencana sudah akan menetapkan calon tunggal pemimpin baru mereka sebelum pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia berlangsung pada 21 April 2012. Diharapkan para perwakilan negara anggota bermufakat untuk memilih presiden baru Bank Dunia.
Selama lebih dari 60 tahun terakhir, jabatan Presiden Bank Dunia dan Direktur Pelaksana IMF merupakan lahan istimewa bagi AS dan Eropa. Terdapat konsesi politik yang tidak resmi bahwa Bank Dunia merupakan porsi pejabat AS, sedangkan IMF untuk Eropa. Direktur Pelaksana IMF saat ini dijabat Christine Lagarde, mantan menteri keuangan Perancis.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, muncul seruan agar Bank Dunia tidak lagi harus dipimpin warga Amerika. Seruan itu berasal dari negara-negara berkembang, yang ekonominya mulai bangkit ke jajaran elit, seperti Brazil, India, China, dan Rusia.
Maka, kali ini, kalangan negara berkembang mengajukan dua nama kandidat. Mereka adalah Menteri Keuangan Nigeria, Ngozi Okonjo-Iweala dan mantan menteri keuangan Kolombia, Jose Antonio Ocampo.
Bank Dunia, di kantor pusat di Washington DC pada Jumat waktu
setempat, sudah menerima nama tiga kandidat. Mereka adalah Jim,
Okonjo-Iweala, dan Ocampo. "Dewan dengan gembira mengumumkan bahwa tiga
nama ini akan dipertimbangkan menduduki posisi presiden," demikian
pernyataan Bank Dunia.
Dengan demikian Sri Mulyani Indrawati, mantan menteri keuangan
Indonesia yang kini jadi salah satu direktur pelaksana Bank Dunia, tidak
masuk dalam bursa kandidat walau spekulasi pencalonannya sempat ramai
diangkat sejumlah media lokal.
• VIVAnews
0 komentar:
Posting Komentar