Polisi berjaga di Pos Pam Lebaran di simpang empat Gemblekan, Solo yang diberondong tembakan, kemarin. |
TB Indonesia News – Pos Pengamanan Lalu
Lintas (Pos Pam) Lebaran 5 Polresta Solo di simpang empat Gemblekan,
Solo diberondong tembakan kemarin sekitar pukul 01.30 WIB.Akibat
kejadian itu, dua polisi terluka akibat tertembus peluru. Dua korban
yakni Briptu Kukuh Budiyanto (anggota Satlantas Polresta Solo) dan
Bripka Endro Margiyanto (anggota Polsek Serengan).
Bripka Endro dirawat inap di Rumah Sakit (RS) Kasih Ibu karena luka di pinggang kiri,sedangkan Briptu Kukuh terluka di bagian jempol kaki kiri dan sudah telah diperbolehkan pulang. Insiden penembakan ini bermula saat dua korban dan dua rekannya berjaga di Pos Pam Lebaran di depan BPR Central International. Tiba-tiba dua orang tak dikenal memberondong peluru ke arah mereka.
Kedua pelaku datang dari arah barat ke timur (Jalan Veteran) dengan menaiki sepeda motor Yamaha Mio putih.Setelah menuntaskan aksinya,mereka melaju ke utara (Jalan Yos Sudarso). Selama memberondongkan peluru,para pelaku melaju pelan. Keempat anggota polisi di Pos Pam hanya bisa berlindung di balik dinding depan yang terbuat dari kayu lapis.
Para korban bahkan tak sempat membalas tembakan, karena mereka tidak dilengkapi senjata api. ”Ada suara letusan, saya mengira petasan.Namun setelah melongok ke luar,kenapa tidak ada percikan di langit? Rekan saya langsung ke lokasi,sehingga saya makin yakin ada penembakan,” kata Fajar Mahardi, satpam BPR Central International, kemarin.
Jimin, pedagang kaki lima di sekitar lokasi, mengatakan bahwa kedua pelaku terlihat santai saat memuntahkan tembakan. Sepeda motor yang dinaiki melaju perlahan saat melintasi depan pos. ”Pelan kok Mas (laju sepeda motor pelaku). Kira-kira enam kali letusan. Setelah itu lari ke arah Nonongan (utara),”kata dia.
Kapolresta SoloKombes Pol Asdjimain mengatakan hingga kemarin kasus tersebut terus didalami. Identitas pelaku masih buram. ”Saksi ada. Satpam yang ada di lokasi dan anggota kita.Kondisi korban tidak membahayakan, selamat. Satu sudah diperbolehkan pulang, sedangkan satu lagi dirawat,” kata dia.
Dari penelusuran ditemukan enam proyektil peluru kaliber 9 mm.Tim identifikasi juga menemukan sembilan selongsong peluru yang diduga dari senjata api jenis FN Hungary. Sejauh ini polisi belum bisa menduga identitas pelaku penembakan. ”Kita lakukan identifikasi, belum. Kita melaksanakan lidik melalui rekaman- rekaman,”jelasnya.
Untuk diketahui, situasi saat insiden terpantau CCTV Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo. Sayangnya, CCTV tidak menyorot langsung pos pam, dan hanya merekam antusiasme pengguna jalan di persimpangan.Pelaku penembakan pun tak terekam di kamera ini.
Sedangkan kamera CCTV di Jalan Slamet Riyadi (Persimpangan Nonongan, Jalan Yos Sudarso) merekam pemegang kemudi menggunakan helm hitam, sedangkan yang di belakang helm putih. Keduanya mengenakan jaket hitam dan celana panjang gelap.
Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Didiek Sutomo Tri Widodo mengatakan tidak menutup kemungkinan penembakan Pos Pam Polisi di Gemblekan, Solo dilakukan kelompok teroris. ”Bisa, kami berkoordinasi dengan Detasemen Khusus 88 untuk mengungkap insiden ini, sementara masih penyelidikan,” ungkapnya.
Bripka Endro dirawat inap di Rumah Sakit (RS) Kasih Ibu karena luka di pinggang kiri,sedangkan Briptu Kukuh terluka di bagian jempol kaki kiri dan sudah telah diperbolehkan pulang. Insiden penembakan ini bermula saat dua korban dan dua rekannya berjaga di Pos Pam Lebaran di depan BPR Central International. Tiba-tiba dua orang tak dikenal memberondong peluru ke arah mereka.
Kedua pelaku datang dari arah barat ke timur (Jalan Veteran) dengan menaiki sepeda motor Yamaha Mio putih.Setelah menuntaskan aksinya,mereka melaju ke utara (Jalan Yos Sudarso). Selama memberondongkan peluru,para pelaku melaju pelan. Keempat anggota polisi di Pos Pam hanya bisa berlindung di balik dinding depan yang terbuat dari kayu lapis.
Para korban bahkan tak sempat membalas tembakan, karena mereka tidak dilengkapi senjata api. ”Ada suara letusan, saya mengira petasan.Namun setelah melongok ke luar,kenapa tidak ada percikan di langit? Rekan saya langsung ke lokasi,sehingga saya makin yakin ada penembakan,” kata Fajar Mahardi, satpam BPR Central International, kemarin.
Jimin, pedagang kaki lima di sekitar lokasi, mengatakan bahwa kedua pelaku terlihat santai saat memuntahkan tembakan. Sepeda motor yang dinaiki melaju perlahan saat melintasi depan pos. ”Pelan kok Mas (laju sepeda motor pelaku). Kira-kira enam kali letusan. Setelah itu lari ke arah Nonongan (utara),”kata dia.
Kapolresta SoloKombes Pol Asdjimain mengatakan hingga kemarin kasus tersebut terus didalami. Identitas pelaku masih buram. ”Saksi ada. Satpam yang ada di lokasi dan anggota kita.Kondisi korban tidak membahayakan, selamat. Satu sudah diperbolehkan pulang, sedangkan satu lagi dirawat,” kata dia.
Dari penelusuran ditemukan enam proyektil peluru kaliber 9 mm.Tim identifikasi juga menemukan sembilan selongsong peluru yang diduga dari senjata api jenis FN Hungary. Sejauh ini polisi belum bisa menduga identitas pelaku penembakan. ”Kita lakukan identifikasi, belum. Kita melaksanakan lidik melalui rekaman- rekaman,”jelasnya.
Untuk diketahui, situasi saat insiden terpantau CCTV Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo. Sayangnya, CCTV tidak menyorot langsung pos pam, dan hanya merekam antusiasme pengguna jalan di persimpangan.Pelaku penembakan pun tak terekam di kamera ini.
Sedangkan kamera CCTV di Jalan Slamet Riyadi (Persimpangan Nonongan, Jalan Yos Sudarso) merekam pemegang kemudi menggunakan helm hitam, sedangkan yang di belakang helm putih. Keduanya mengenakan jaket hitam dan celana panjang gelap.
Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Didiek Sutomo Tri Widodo mengatakan tidak menutup kemungkinan penembakan Pos Pam Polisi di Gemblekan, Solo dilakukan kelompok teroris. ”Bisa, kami berkoordinasi dengan Detasemen Khusus 88 untuk mengungkap insiden ini, sementara masih penyelidikan,” ungkapnya.
Sindo |
0 komentar:
Posting Komentar