TB Indonesia News – Pesawat Sukhoi Superjet-100 yang tengah melakukan joy flight dalam rangka promosi di Indonesia, kemarin, hilang. Hingga tadi malam belum diketahui
bagaimana nasib pesawat Rusia tersebut, termasuk 8 awak dan 42 penumpang
di dalamnya.Dikhawatirkan pesawat tersebut jatuh. Para penumpang yang
berasal dari kalangan pebisnis kedirgantaraan dan jurnalis belum ada
yang bisa dihubungi. Tim Search and Rescue dari Badan SAR Nasional
(Basarnas), TNI, Polri, dan beberapa komponen masyarakat di kawasan
Kabupaten Bogor dan Sukabumi m u l a i kemarin sore hingga berita ini d i
t u r u n k a n melakukan pencarian dengan jalur darat.
Pencarian melalui udara dengan helikopter belum dimungkinkan dan baru akan dilakukan besok pagi. Fokus pencarian dipusatkan di kawasan Gunung Salak, di perbatasan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sukabumi. Penyebab hilang kontak belum diketahui, termasuk apakah akibat cuaca buruk di kawasan tersebut. Dua helikopter yang sempat diterbangkan dari Bandara Halim Perdanakusumah dan Bandara Atang Sanjaya Bogor untuk melakukan pencarian harus kembali karena cuaca buruk.
Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Tatang Kurnadi berharap semua pihak tidak mencari- cari kesimpulan sendiri terhadap penyebab hilangnya pesawat nahas tersebut. Dia menjanjikan akan berupaya keras mengungkapkan penyebab dan berbagai hal terkait peristiwa hilangnya pesawat itu. ”Pasti akan KNKT ungkap,’’ katanya di Bandara Halim Perdanakusumah Jakarta tadi malam.
Berdasar keterangan Angkasa Pura (AP) II, pesawat tersebut berangkat dari Halim Perdanakusumah kemarin pukul 14.21 WIB dan terbang ke kawasan Bogor pada ketinggian 10.000 kaki,kemudian turun ke ketinggian 6.000 kaki. Juru Bicara Sekretaris Perusahaan Angkasa Pura (AP) II Harry Cahyono mengungkapkan, pada saat itu pesawat yang dipiloti Alexander Yablontsev dan Alexander Kochetkov (kopilot) meminta untuk memutar ke kanan, mereka kemudian menghilang dari pantauan radar pada pukul 14.33 WIB. ”Komunikasi radio pun terputus,” katanya.
Dari perhitungan komunikasi terakhir, posisi pesawat diperkirakan berada di bagian barat Bandara Atang Sanjaya. Berdasarkan koordinat yang terbaca di radar berada di kawasan puncak Gunung Salak. Kedubes Rusia di Jakarta memastikan delapan warga negara mereka berada dalam pesawat yang hilang tersebut.
Atase Pers Kedubes Rusia di Jakarta Dmitry Solodov mengungkapkan, selain pilot dan kopilot, mereka adalah Oleg Shvetsov (navigator), Aleksey Kirkin (insinyur penerbangan), Dennis Rakhmanov (kepala insinyur uji penerbangan), Nikolay Martyshenko (kepala uji penerbangan),Evgeny Grebenshchikov (Direktur Pemasaran Sukhoi), dan Kristina Kurzhukova.
Adapun warga negara Indonesia yang berada dalam pesawat tersebut sebagian besar dari kalangan perusahaan penerbangan. Di antara yang tercatat dalam manifes adalah perwakilan IndoAsia, Kartika Air,SkyAviation,PelitaAir,Airfast, Putera Antha Dirgantara, Sriwijaya,Air Maleo,Aviastar. Tercatat pula nama seorang warga negara Amerika Serikat Peter Adler yang teridentifikasi sebagai konsultan penerbangan. Selain mereka, turut dalam joy flight ini lima jurnalis.
Mereka adalah Ismie dan Aditya Sukardi dari Trans TV, Dody Aviantara dan Didik Nur Yusuf (majalah Angkasa), serta Femi (Bloomberg). Menurut Komandan Lapangan Udara (Danlanud) Halim Perdanakusumah Marsekal Pertama TNI A Adang Supriyadi, nama-nama yang tercatat dalam manifes belum tentu sesuai dengan penumpang sebenarnya karena ada perubahan penumpang. ”Waktu mau berangkat sudah didaftar.
Tapi ada beberapa yang tidak jadi.Ada beberapa yang awalnya tidak ikut, lalu ikut. Total 8 kru dan 42 penumpang,” kata dia. Pasca-hilang kontak, Bandar Udara Halim Perdanakusumah membuka crisis center. Kadin Pelayanan Lalu Lintas Udara Halim Perdanakusumah EF Oktovian mengungkapkan, pihaknya juga menggelar executive lounge yang menjadi tempat dari para pejabat Angkasa Pura dan berbagai perwakilan dari para maskapai penerbangan yang terkait.
Sampai tadi malam, posko ini ramai didatangi keluarga dan kerabat dari para penumpang pesawat yang hilang tersebut. Kedatangan pesawat sipil Sukhoi Superjet 100 atau SSJ- 100 ke Jakarta ini merupakan rangkaian kegiatan demo terbang pertama di enam di negara Asia bertajuk Welcome Asia. Berdasar keterangan di situs Sukhoi, sebelum ke Indonesia, pesawat yang didesain untuk mengangkut 98 penumpang itu sudah melakukan kegiatan yang sama di Kazakhstan, Pakistan, dan Myanmar.
Selanjutnya mereka akan melanjutkan tur Asia ke Vientiane, Laos, pada 11 Mei dan Hanoi, Vietnam, pada 14 Mei 2012. Total penerbangan yang akan ditempuh mencapai 15.510 km. Rencananya Kamis ini pesawat tersebut akan meninggalkan Indonesia untuk meneruskan agenda selanjutnya. Untuk diketahui, pabrikan pesawat tersebut, Sukhoi Aviation Holding Company, merupakan industri pesawat terbang utama Rusia dan dunia dengan produk utama pesawat tempur berat seperti SU-22M3, SU-24MK, SU-25K, SU-27SK, SU-27UBK, SU-30MK, SU-32, SU-33,dan SU-35.
Adapun Sukhoi Superjet 100 merupakan pesawat jet komersial pertama yang mereka produksi dan telah mendapat sertifikasi FAA (Federation Aviation Associatin) dari AmerikaSerikatduatahunlalu. Pesawat yang dirancang mempunyai kemampuan terbang dengan jarak 3.048- 4.578 km dan ketinggian 12.200 meter ini memulai penerbangan perdana pada Mei 2008.Pesawat ini kali pertama melakukan debutnya pada Le Bourget 2009 Air Show di Prancis.
Sunaryo, konsultan dan bussines development PT Trimarga Rekatama yang memfasilitasi kedatangan Sukhoi Superjet-100, menjelaskan, demo terbang dilakukan di Indonesia karena ada beberapa perusahaan penerbangan yang tertarik. Demo terbang kemarin dilakukan dua kali. Pertama dilakukan pukul 11.00 WIB dan lepas landas pada pukul 11.35 WIB. Kemudian dilanjutkan dengan penerbangan kedua pada pukul 14.00 WIB hingga kemudian pesawat hilang kontak ”Ini pesawat baru dan didatangkan kemarin sore pukul 04.00 WIB.
Semua bagus tidak ada masalah sehingga hanya istirahat sebentar langsung terbang yang kedua. Jika ada kerusakan, maka kami juga tidak akan memaksakan terbang,” tandas Sunaryo. Juru Bicara United Aircraft Corporation, Rusia, Olga Kayukova juga menegaskan kondisi pesawat dalam keadaan baik. ”Penerbangan pertama dilakukan dalam mode normal. Persiapan sebelum penerbangan dilakukan penuh dan pesawat sepenuhnya siap untuk terbang,” paparnya kepada kantor berita Reuters kemarin.
Cuaca Hambat Pencarian
Basarnas akan mengerahkan seluruh sumber daya yang dimiliki untuk mencari pesawat nahas tersebut. Kepala Basarnas Marsdya Daryatmo menuturkan,saat pertama kali Basarnas mengetahui tentang peristiwa hilangnya Sukhoi Superjet 100, pihaknya telah mengirimkan dua helikopter yang berasal dari Bandara Halim Perdana kusumah dan Bandara Atang Sanjaya Bogor. Namun,lanjutnya,karena kondisi cuaca tidak memungkinkan, kedua helikopter itu kembali lagi ke bandara masingmasing.
Daryatmo mengaku pihaknya belum bisa memastikan lokasi pasti di mana pesawat jatuh. Untuk pencarian, akan dilakukan mulai dari titik tempat pesawat tersebut mulai kehilangan kontak, yaitu di kawasan Gunung Salak di perbatasan Kabupaten Bogor dan Sukabumi.Menurut dia,tim SAR langsung bergerak pada malam harinya.”Pencarian melalui darat juga dibantu warga sekitar tetap terus dilakukan.
Kemungkinan jika memang cuaca mendukung kami sudah dapat mendeteksi keberadaan pesawat,”paparnya. Untuk pencarian lewat darat, sebanyak 700 personel gabungan dari Polres Bogor, TNI maupun tim SAR dikerahkan tadi malam. Mereka diarahkan untuk mencari dari arah Kecamatan Pamijahan. Kepala Bagian Operasi Polres Bogor Kompol Yudianto A Nugroho mengatakan, tim akan dipecah menjadi tim-tim kecil yang masing-masing terdiri atas sekitar 20 orang personel. Masing-masing tim diisi personel gabungan.
Menurut dia, sebagian personel sudah siap di Polsek Cibungbulang, lalu akan bersama- sama mencari desa terdekat di Pamijahan untuk naik ke Gunung Salak. Sementara itu, dari Basarnas, personel masih berupaya mencapai Kecamatan Cidahu.Mereka masih terjebak kemacetan di perbatasan Bogor–Sukabumi. Kepala Seksi Operasi Basarnas Jakarta Hendra mengaku masih akan fokus untuk mencapai lokasi.
Namun, dia belum tahu bagaimana rencana lanjut karena masih harus berkoordinasi dengan semua unsur di lokasi. Sementara Pangkalan TNI Angkatan Udara Atang Sendjaja di Semplak, Bogor, menyiapkan dua helikopter Super Puma untuk mencari pesawat Sukhoi Superjet.Namun untuk keberangkatannya baru besok pagi (hari ini), melihat kondisi di lapangan,” kata Kepala Penerangan dan Perpustakaan Lanud Atang Sendjaja,Mayor Ali Umri Lubis, SH, di Bogor kemarin.
Humas Basarnas Gagah Prakosa menuturkan, proses pencarian pesawat sukhoi yang hilang di Gunung Salak tak bisa langsung dilakukan di malam hari. Karena itu, proses pencarian bangkai pesawat maupun para korban baru akan dilakukan secara intensif mulai pagi ini. ”Soal personel, kita sudah siap gabungan dengan TNI Polri.Hanya saja memang pencarian itu tak bisa dilakukan malam hari. Sebab jatuhnya pesawat diperkirakan di kisaran puncak Gunung salak,”ujar Gagah kepada SINDOkemarin.
Pencarian melalui udara dengan helikopter belum dimungkinkan dan baru akan dilakukan besok pagi. Fokus pencarian dipusatkan di kawasan Gunung Salak, di perbatasan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sukabumi. Penyebab hilang kontak belum diketahui, termasuk apakah akibat cuaca buruk di kawasan tersebut. Dua helikopter yang sempat diterbangkan dari Bandara Halim Perdanakusumah dan Bandara Atang Sanjaya Bogor untuk melakukan pencarian harus kembali karena cuaca buruk.
Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Tatang Kurnadi berharap semua pihak tidak mencari- cari kesimpulan sendiri terhadap penyebab hilangnya pesawat nahas tersebut. Dia menjanjikan akan berupaya keras mengungkapkan penyebab dan berbagai hal terkait peristiwa hilangnya pesawat itu. ”Pasti akan KNKT ungkap,’’ katanya di Bandara Halim Perdanakusumah Jakarta tadi malam.
Berdasar keterangan Angkasa Pura (AP) II, pesawat tersebut berangkat dari Halim Perdanakusumah kemarin pukul 14.21 WIB dan terbang ke kawasan Bogor pada ketinggian 10.000 kaki,kemudian turun ke ketinggian 6.000 kaki. Juru Bicara Sekretaris Perusahaan Angkasa Pura (AP) II Harry Cahyono mengungkapkan, pada saat itu pesawat yang dipiloti Alexander Yablontsev dan Alexander Kochetkov (kopilot) meminta untuk memutar ke kanan, mereka kemudian menghilang dari pantauan radar pada pukul 14.33 WIB. ”Komunikasi radio pun terputus,” katanya.
Dari perhitungan komunikasi terakhir, posisi pesawat diperkirakan berada di bagian barat Bandara Atang Sanjaya. Berdasarkan koordinat yang terbaca di radar berada di kawasan puncak Gunung Salak. Kedubes Rusia di Jakarta memastikan delapan warga negara mereka berada dalam pesawat yang hilang tersebut.
Atase Pers Kedubes Rusia di Jakarta Dmitry Solodov mengungkapkan, selain pilot dan kopilot, mereka adalah Oleg Shvetsov (navigator), Aleksey Kirkin (insinyur penerbangan), Dennis Rakhmanov (kepala insinyur uji penerbangan), Nikolay Martyshenko (kepala uji penerbangan),Evgeny Grebenshchikov (Direktur Pemasaran Sukhoi), dan Kristina Kurzhukova.
Adapun warga negara Indonesia yang berada dalam pesawat tersebut sebagian besar dari kalangan perusahaan penerbangan. Di antara yang tercatat dalam manifes adalah perwakilan IndoAsia, Kartika Air,SkyAviation,PelitaAir,Airfast, Putera Antha Dirgantara, Sriwijaya,Air Maleo,Aviastar. Tercatat pula nama seorang warga negara Amerika Serikat Peter Adler yang teridentifikasi sebagai konsultan penerbangan. Selain mereka, turut dalam joy flight ini lima jurnalis.
Mereka adalah Ismie dan Aditya Sukardi dari Trans TV, Dody Aviantara dan Didik Nur Yusuf (majalah Angkasa), serta Femi (Bloomberg). Menurut Komandan Lapangan Udara (Danlanud) Halim Perdanakusumah Marsekal Pertama TNI A Adang Supriyadi, nama-nama yang tercatat dalam manifes belum tentu sesuai dengan penumpang sebenarnya karena ada perubahan penumpang. ”Waktu mau berangkat sudah didaftar.
Tapi ada beberapa yang tidak jadi.Ada beberapa yang awalnya tidak ikut, lalu ikut. Total 8 kru dan 42 penumpang,” kata dia. Pasca-hilang kontak, Bandar Udara Halim Perdanakusumah membuka crisis center. Kadin Pelayanan Lalu Lintas Udara Halim Perdanakusumah EF Oktovian mengungkapkan, pihaknya juga menggelar executive lounge yang menjadi tempat dari para pejabat Angkasa Pura dan berbagai perwakilan dari para maskapai penerbangan yang terkait.
Sampai tadi malam, posko ini ramai didatangi keluarga dan kerabat dari para penumpang pesawat yang hilang tersebut. Kedatangan pesawat sipil Sukhoi Superjet 100 atau SSJ- 100 ke Jakarta ini merupakan rangkaian kegiatan demo terbang pertama di enam di negara Asia bertajuk Welcome Asia. Berdasar keterangan di situs Sukhoi, sebelum ke Indonesia, pesawat yang didesain untuk mengangkut 98 penumpang itu sudah melakukan kegiatan yang sama di Kazakhstan, Pakistan, dan Myanmar.
Selanjutnya mereka akan melanjutkan tur Asia ke Vientiane, Laos, pada 11 Mei dan Hanoi, Vietnam, pada 14 Mei 2012. Total penerbangan yang akan ditempuh mencapai 15.510 km. Rencananya Kamis ini pesawat tersebut akan meninggalkan Indonesia untuk meneruskan agenda selanjutnya. Untuk diketahui, pabrikan pesawat tersebut, Sukhoi Aviation Holding Company, merupakan industri pesawat terbang utama Rusia dan dunia dengan produk utama pesawat tempur berat seperti SU-22M3, SU-24MK, SU-25K, SU-27SK, SU-27UBK, SU-30MK, SU-32, SU-33,dan SU-35.
Adapun Sukhoi Superjet 100 merupakan pesawat jet komersial pertama yang mereka produksi dan telah mendapat sertifikasi FAA (Federation Aviation Associatin) dari AmerikaSerikatduatahunlalu. Pesawat yang dirancang mempunyai kemampuan terbang dengan jarak 3.048- 4.578 km dan ketinggian 12.200 meter ini memulai penerbangan perdana pada Mei 2008.Pesawat ini kali pertama melakukan debutnya pada Le Bourget 2009 Air Show di Prancis.
Sunaryo, konsultan dan bussines development PT Trimarga Rekatama yang memfasilitasi kedatangan Sukhoi Superjet-100, menjelaskan, demo terbang dilakukan di Indonesia karena ada beberapa perusahaan penerbangan yang tertarik. Demo terbang kemarin dilakukan dua kali. Pertama dilakukan pukul 11.00 WIB dan lepas landas pada pukul 11.35 WIB. Kemudian dilanjutkan dengan penerbangan kedua pada pukul 14.00 WIB hingga kemudian pesawat hilang kontak ”Ini pesawat baru dan didatangkan kemarin sore pukul 04.00 WIB.
Semua bagus tidak ada masalah sehingga hanya istirahat sebentar langsung terbang yang kedua. Jika ada kerusakan, maka kami juga tidak akan memaksakan terbang,” tandas Sunaryo. Juru Bicara United Aircraft Corporation, Rusia, Olga Kayukova juga menegaskan kondisi pesawat dalam keadaan baik. ”Penerbangan pertama dilakukan dalam mode normal. Persiapan sebelum penerbangan dilakukan penuh dan pesawat sepenuhnya siap untuk terbang,” paparnya kepada kantor berita Reuters kemarin.
Cuaca Hambat Pencarian
Basarnas akan mengerahkan seluruh sumber daya yang dimiliki untuk mencari pesawat nahas tersebut. Kepala Basarnas Marsdya Daryatmo menuturkan,saat pertama kali Basarnas mengetahui tentang peristiwa hilangnya Sukhoi Superjet 100, pihaknya telah mengirimkan dua helikopter yang berasal dari Bandara Halim Perdana kusumah dan Bandara Atang Sanjaya Bogor. Namun,lanjutnya,karena kondisi cuaca tidak memungkinkan, kedua helikopter itu kembali lagi ke bandara masingmasing.
Daryatmo mengaku pihaknya belum bisa memastikan lokasi pasti di mana pesawat jatuh. Untuk pencarian, akan dilakukan mulai dari titik tempat pesawat tersebut mulai kehilangan kontak, yaitu di kawasan Gunung Salak di perbatasan Kabupaten Bogor dan Sukabumi.Menurut dia,tim SAR langsung bergerak pada malam harinya.”Pencarian melalui darat juga dibantu warga sekitar tetap terus dilakukan.
Kemungkinan jika memang cuaca mendukung kami sudah dapat mendeteksi keberadaan pesawat,”paparnya. Untuk pencarian lewat darat, sebanyak 700 personel gabungan dari Polres Bogor, TNI maupun tim SAR dikerahkan tadi malam. Mereka diarahkan untuk mencari dari arah Kecamatan Pamijahan. Kepala Bagian Operasi Polres Bogor Kompol Yudianto A Nugroho mengatakan, tim akan dipecah menjadi tim-tim kecil yang masing-masing terdiri atas sekitar 20 orang personel. Masing-masing tim diisi personel gabungan.
Menurut dia, sebagian personel sudah siap di Polsek Cibungbulang, lalu akan bersama- sama mencari desa terdekat di Pamijahan untuk naik ke Gunung Salak. Sementara itu, dari Basarnas, personel masih berupaya mencapai Kecamatan Cidahu.Mereka masih terjebak kemacetan di perbatasan Bogor–Sukabumi. Kepala Seksi Operasi Basarnas Jakarta Hendra mengaku masih akan fokus untuk mencapai lokasi.
Namun, dia belum tahu bagaimana rencana lanjut karena masih harus berkoordinasi dengan semua unsur di lokasi. Sementara Pangkalan TNI Angkatan Udara Atang Sendjaja di Semplak, Bogor, menyiapkan dua helikopter Super Puma untuk mencari pesawat Sukhoi Superjet.Namun untuk keberangkatannya baru besok pagi (hari ini), melihat kondisi di lapangan,” kata Kepala Penerangan dan Perpustakaan Lanud Atang Sendjaja,Mayor Ali Umri Lubis, SH, di Bogor kemarin.
Humas Basarnas Gagah Prakosa menuturkan, proses pencarian pesawat sukhoi yang hilang di Gunung Salak tak bisa langsung dilakukan di malam hari. Karena itu, proses pencarian bangkai pesawat maupun para korban baru akan dilakukan secara intensif mulai pagi ini. ”Soal personel, kita sudah siap gabungan dengan TNI Polri.Hanya saja memang pencarian itu tak bisa dilakukan malam hari. Sebab jatuhnya pesawat diperkirakan di kisaran puncak Gunung salak,”ujar Gagah kepada SINDOkemarin.
Sindo | |
0 komentar:
Posting Komentar