JAKARTA – Kedutaan Besar (Kedubes) Prancis di Jakarta dikirimi paket bertuliskan “antraks”, Senin (23/4) malam. Sebagai langkah antisipasi, dua
staf Kedubes Prancis bernama Fabien dan Ghillaen dilarikan ke Rumah
Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Soeroso, Sunter, Jakarta Utara. Belum
diketahui pasti,apakahpaketberisibubuk tersebut antraks atau bukan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, kedua staf
Kedubes Prancis tersebut yang menerima paket bertuliskan antraks itu.
”Paket itu diterima Kedubes Prancis sekitar pukul 19.30 WIB. Paketan itu bertuliskan antraks dan ada juga bubuk yang diduga mengandung antraks,” katanya,kemarin. Saat ini Fabien dan Ghillaen masih diisolasi di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Soeroso untuk menjalani perawatan intensif.Adapun bubuk yang dalam paket itu dibawa ke laboratorium kimia di Bogor untuk diteliti apakah berbahaya atau tidak. ”Belum diketahui siapa pengirim paket tersebut.Polres Jakarta Pusat masih menyelidiki siapa dan dari mana paket itu berasal,”jelasnya.
Dalam paket tersebut tidak tertulis alamat pengirim.Paket tersebut ditujukan kepada Kedubes Prancis di Jakarta.Namun, saat diperiksa di dalam paket tersebut terdapat bubuk putih dan ada kertas bertuliskan “antraks”. ”Karena itu, pihak kedubes kemudian langsung membawa keduanya ke rumah sakit,” tuturnya.Penyidik sudah membentuk tim untuk mencari pengirim paket itu. Kedubes Prancis mengakui, pihaknya menerima paket yang mencurigakan. ”Senin (23/4) kami menerima satu paket mencurigakan dan memanggil polisi untuk memeriksanya,” papar juru bicara Kedubes Prancis di Indonesia Dominique Roubert kepada AFP.
Namun Roubert tidak memberikan penjelasan lebih terperinci mengenai isi paket tersebut. Antraks merupakan bakteri berbahaya yang dapat digunakan teroris sebagai senjata biologi. Teror yang dialami Kedubes Prancis di Indonesia bukan kali ini saja terjadi.Pada 21 Maret, sebuah bom rakitan meledak di depan Gedung Kedubes Prancis. Ledakan itu mengakibatkan kerusakan, tetapi tidak ada korban luka.Pelaku diduga Frederic C Jean Salvi,warga negara Prancis di Indonesia. Penyelidik Prancis mengonfirmasi bahwa tersangka utama ialah Frederic C Jean Salvi yang diyakini telah belajar selama bertahun-tahun dengan kelompok militan di Indonesia.
Frederic C Jean Salvi telah menjadi buronan sejak 2010 saat polisi menggeledah sebuah rumah di Jawa Barat. Salvi dan beberapa anggota kelompok teror diduga sedang merencanakan serangan bom mobil saat polisi menggerebek rumah tersebut. Serangan itu diduga terkait dengan serangan bom pada Oktober 2004 di Kedubes Prancis di Jakarta yang melukai 10 pegawai kedubes. Salvi merupakan target Interpol unjuk kejahatan yang dilakukan di Prancis. Saat ini Salvi diduga berada di Prancis.
Sindo | |
0 komentar:
Posting Komentar