Latest News
Jumat, 08 November 2013

Kala Aksi Agen Mata-Mata Terungkap ke Publik

 Lobi markas CIA di McLean, negara bagian Virginia, Amerika Serikat. 
Lobi markas CIA di McLean, negara bagian Virginia, Amerika Serikat.

Aksi spionase antar negara kerap terjadi. 
TB News - Aksi spionase yang kini tengah menjadi perbincangan hangat publik bukan kali ini saja terjadi. Kendati tidak pernah diakui secara terbuka, namun aksi spionase antar negara kerap terjadi.

Laman Guardian di bulan Juni lalu pernah menurunkan sebuah tulisan mengenai aksi Intelijen Inggris yang dilaporkan telah menyadap percakapan telepon dan riwayat email para delegasi pada pertemuan G20 tahun 2009 lalu. Namun, praktik semacam itu tidak hanya dilakukan oleh Inggris semata, tetapi kebanyakan negara tuan rumah.

Kasus penyadapan oleh intelijen Inggris M15 yang paling terkenal terjadi tahun 1985 silam. Saat itu pejabat M15, Peter Wright mengungkap institusi tempatnya bekerja telah menyadap seluruh konferensi para diplomat asing di gedung pertemuan Lancaster House antara tahun 1950an sampai 1960an, selama perang dingin.

Penyadapan juga dilakukan oleh Inggris, pada negosiasi kemerdekaan Zimbabwe tahun 1979 silam. Saat itu mereka terpaksa menanggung malu saat upaya mata-matanya terhadap kapal perang Soviet yang ditumpangi pemimpin Soviet, Nikita Khruschev terbongkar.

Seorang agen M15, Buster Crabbe, yang diperintahkan untuk menyelam dan menyelidiki jenis baling-baling kapal canggih di kapal perang Soviet milik Khruschev malah mengalami kecelakaan. Crabbe tewas dalam sebuah kecelakaan, dengan jenazah kepala terpisah dari tubuhnya.

Akibatnya, aksi mata-mata itu terbongkar dan Soviet marah besar dan melayangkan nota protes.

Aksi spionase turut membuat hubungan Rusia dengan negara Barat, khususnya Amerika Serikat (AS), tegang. Publik tentu masih ingat, mantan agen mata-mata Rusia, Anna Chapman, yang ditahan Pemerintah AS tahun 2010 silam.

Laman Russian Today Mei lalu melansir Chapman ditangkap bersama sembilan orang lainnya karena diduga memberikan informasi rahasia kepada Pemerintah Rusia. Hal itu terbukti dari 10 potongan video yang sempat dirilis oleh Biro Investigasi Federal (FBI) dan memperlihatkan wanita cantik itu tengah berjalan-jalan di sebuah pusat perbelanjaan di kota New York.

Ternyata di sana dia secara sembunyi-sembunyi mengirimkan informasi kepada pejabat Pemerintah Rusia melalui jaringan tanpa kabel. Putri mantan diplomat itu akhirnya diusir dari tanah AS usai terjadi pertukaran dengan empat mata-mata AS yang ditangkap Rusia.

Pertukaran tahanan itu terjadi di Wina pada 9 Juli 2010 silam.

Sementara salah satu pengkhianatan terbesar yang dilakukan oleh pejabat AS, terjadi tahun 2001 silam. Saat itu seorang anggota FBI berusia 58 tahun, Robert Hanssen, ditahan karena diduga telah memata-matai selama 15 tahun aksi Pemerintah Negeri Paman Sam demi kepentingan Rusia.

Dia kemudian ditahan di Virginia setelah tertangkap tangan memasok data bagi intelijen Rusia. Dari hasil penyelidikan, Hansen ternyata membongkar kedok puluhan mata-mata AS dan menyerahkan enam ribu data rahasia kepada Moskow.

Selain itu, gara-gara Hanssen pula, Moskow mengetahui adanya sebuah terowongan rahasia di bawah Gedung Kedutaan Besar Uni soviet di Washington yang sengaja dibangun oleh FBI tahun 1977 silam.

Akibat aksi tersebut, Hanssen divonis bui selama 15 tahun pada Mei 2002 silam.

Aksi spionase lainnya yang terbongkar dan menghebohkan publik yakni tertangkap basahnya seorang diplomat AS yang ternyata menyamar sebagai agen CIA. Pria yang diketahui bernama Ryan Fogle itu bekerja di Kedutaan Besar AS di Moskow sebagai Sekretaris Tiga di Departemen Politik.

Fogle dituduh mencoba merekrut salah satu anggota Badan Intelijen Rusia, FSB. Saat ditangkap, anggota FSB menemukan beberapa barang bukti seperti wig dan sebuah surat penawaran. Aksi itu membuat Pemerintah Rusia berang dan memanggil Duta Besar AS untuk Rusia, Michael McFaul.
Kekebalan Diplomatik
Beruntung, Fogle tidak ditahan di Rusia karena memiliki kekebalan diplomatik. Namun, Pemerintah Rusia mengeluarkan status persona non grata bagi pria berusia 29 tahun itu. Alhasil, dia terpaksa harus meninggalkan Rusia.

Sementara dari kawasan Asia, agen mata-mata China juga pernah ditangkap oleh CIA pada tahun 2010 silam. Pria bernama Glenn Duffie Shriver, yang bekerja sebagai agen intelijen China di Kementerian Keamanan Negara (MSS) ketahuan berusaha menyusup masuk ke dalam CIA.

Shriver menyusup dengan ikut melamar menjadi salah satu agen CIA. Untuk operasinya itu, Shriver yang pernah kuliah di AS itu, dibayar senilai US$70 ribu atau Rp797 juta  oleh Pemerintah China.

Juru Bicara CIA, Paula Weiss, menolak mengungkap bagaimana CIA bisa menyingkap misi Shriver.

"Hal semacam ini bukan sesuatu yang mengejutkan bahwa China berupaya mempeorleh akses masuk ke CIA dengan cara seperti ini," ujar Weiss seperti dikutip laman Washington Times tahun 2010 silam.
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: Kala Aksi Agen Mata-Mata Terungkap ke Publik Rating: 5 Reviewed By: Register Center