TB news - Jambi, 28 Juni 2025 — Pelaksanaan Ujian Profesi Advokat (UPA) secara nasional oleh PERADI menjadi momentum penting dalam proses pembentukan advokat muda yang tangguh. Di Jambi, puluhan peserta mengikuti UPA di Hotel Odua Weston, dengan semangat tinggi dan kesiapan mental menghadapi tantangan profesi di lapangan.
UPA bukan hanya soal menjawab soal ujian, tapi juga kesiapan menghadapi fenomena hukum nyata yang semakin kompleks di tengah masyarakat. Persoalan konflik agraria, sengketa keluarga, kekerasan berbasis gender, hingga penegakan hak masyarakat kecil kian marak dan membutuhkan advokat yang berani, berpihak pada keadilan, dan menjunjung tinggi etika profesi.
Ketua DPC PERADI Jambi, Syahlan Samosir, menekankan bahwa ujian ini adalah pintu awal. Ia menuturkan bahwa tantangan di luar jauh lebih dinamis daripada soal tertulis.
"Di masyarakat nanti, tidak semua benar itu dianggap benar, dan tidak semua salah berani diakui salah. Di situlah peran advokat diuji—berani tetap berdiri pada hukum di tengah tekanan sosial, kekuasaan, dan opini publik," jelasnya.
Para peserta menyadari, menjadi advokat berarti siap menjadi pembela hukum dalam berbagai situasi sosial yang kadang memihak, sering kali bising, dan penuh intrik. Banyak di antara mereka menyebut UPA sebagai awal dari perjuangan yang jauh lebih berat, namun bermakna.
Dengan selesainya UPA, para calon advokat diharapkan siap mengabdi bukan hanya di ruang sidang, tetapi juga hadir dalam kehidupan masyarakat sebagai pengawal keadilan yang berdiri di atas nurani dan hukum. (Red)
0 komentar:
Posting Komentar