Topan Super Haiyan saat bergerak ke pantai
Filipina dalam citra Spectroradiometer (MODIS) satelit Aqua NASA
TB News - Topan Haiyan yang menyapu Filipina tengah pekan lalu
membuat rakyat Amerika Serikat membandingkannya dengan badai Katrina
yang menyerang negeri itu pada 2005 dan disebut salah satu badai terkuat
yang pernah melanda bumi Amerika.
Meski cukup sulit menghitung
dengan tepat, pakar cuaca tropis dari Universitas Miami Brian McNoldy
mengatakan Haiyan lebih kuat dari Katrina.
Perbedaan pada tropopause menjadi penyebabnya. Tropopause adalah lapisan atmosfer tempat terjadinya cuaca.
Tropopause di Pasifik Barat lebih tinggi dan lebih dingin daripada yang
di Teluk Mexico.
Badai tropis, seperti topan, umumnya panas dan
didukung oleh perpindahan energi panas dari laut yang hangat ke atmosfer
yang dingin.
Ketika ketinggian dan perbedaan antara laut yang
hangat dan langit yang dingin semakin besar, badai akan menjadi semakin
kuat, jelas McNoldy seperti dikutip washingtonpost.com.
Berdasarkan
data National Hurricane Center, angin badai Katrina pada posisi puncak
berkekuatan 150 knot (173 mph), sedangkan Topan Haiyan, berdasarkan data
Joint Typhoon Warning Center, berkekuatan 170 knot (196 mph), atau
sekitar 305 kilometer per jam.
Gelombang topan Haiyan mencapai 6
meter di beberapa bagian di kawasan Filipina tengah. Sekitar 10.000 jiwa
menjadi korban topan besar Haiyan.
0 komentar:
Posting Komentar