lomba merakit robot siswa SMA/SMK
TB Indonesia News- Ajang pameran Indocomtech 2012 di
Jakarta Comvention Center (JCC) Senayan Jakarta, Kamis (1/11/2012)
dirusak dengan aksi tawuran yang terjadi di Plenary Hall. Akis tawuran
ini pun disaksikan sejumlah siswa sekolah SD hingga SMA/SMK.
Tapi jangan salah sangka dulu. Tawuran kali ini berbeda dari kebanyakan yang terjadi di Tanah Air. Kalau biasanya kata tawuran identik dengan kekerasan, di Indocomtech 2012, tawuran diberi makna baru. Di ajang pameran teknologi informasi ini, Klub Robotik mengadakan booth yang diisi dengan "tawuran bareng robot."
"Tawuran bareng robot" ini adalah sebuah tema yang dibawa digunakan dalam ajang kompetisi robot Imagine Ristek 2012. Direktur Klub Robotika Lucas C. Gee mengatakan tujuan mengambil tema tersebut adalah untuk mengajak siswa SD sampai SMA/SMK untuk berkegiatan positif, ketimbang tawuran lebih baik berkompetisi dalam hal kreativitas teknologi.
"Ini kan kalau dilihat sudah ramai seperti tawuran. Banyak orang berkumpul dan berkompetisi,semuanya tidak mau mengalah. Tapi kompetisi ini dengan teknologi," ujar Lucas sambil menunjuk kerumunan penonton dan peserta lomba, di Jakarta, Kamis (1/11/2012).
Lomba ini dibuka untuk kategori mulai dari Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Untuk pesertanya, Klub Robot mengirimkan undangan ke sekolah-sekolah dan setelahnya sekolah tersebut dapat mengirimkan satu tim untuk mewakilinya. "Total 98 sekolah turut serta dalam lomba ini," paparnya.
Tim yang mengikuti lomba diharuskan membuat sendiri robotnya. Lomba dimulai dari merakit sendiri robot dari potongan-potongan sejenis lego bernama Fischer technik menjadi model yang diinginkan lalu memrogramnya sesuai kretivitas masing-masing.
"Mereka harus merakit dulu dari protolan (potongan Fischer), kemudian memasang elektronikanya, sensor kontrol dan kabel. Setelah itu membuat program," imbuh Lucas.
Robot yang telah selesai dibuat akan dilombakan untuk berjalan melintasi beberapa rintangan yang terdapat di atas papan dengan pola kotak-kotak. Masing-masing rintangan yang berhasil dilewati akan menentukan poin yang diperoleh, misalnya kalau robot berhasil berhenti di sebuah portal ketika lampu merah menyala dan berjalan lagi ketika lampu hijau, maka akan memperoleh 100 poin.
Tapi jangan salah sangka dulu. Tawuran kali ini berbeda dari kebanyakan yang terjadi di Tanah Air. Kalau biasanya kata tawuran identik dengan kekerasan, di Indocomtech 2012, tawuran diberi makna baru. Di ajang pameran teknologi informasi ini, Klub Robotik mengadakan booth yang diisi dengan "tawuran bareng robot."
"Tawuran bareng robot" ini adalah sebuah tema yang dibawa digunakan dalam ajang kompetisi robot Imagine Ristek 2012. Direktur Klub Robotika Lucas C. Gee mengatakan tujuan mengambil tema tersebut adalah untuk mengajak siswa SD sampai SMA/SMK untuk berkegiatan positif, ketimbang tawuran lebih baik berkompetisi dalam hal kreativitas teknologi.
"Ini kan kalau dilihat sudah ramai seperti tawuran. Banyak orang berkumpul dan berkompetisi,semuanya tidak mau mengalah. Tapi kompetisi ini dengan teknologi," ujar Lucas sambil menunjuk kerumunan penonton dan peserta lomba, di Jakarta, Kamis (1/11/2012).
Lomba ini dibuka untuk kategori mulai dari Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Untuk pesertanya, Klub Robot mengirimkan undangan ke sekolah-sekolah dan setelahnya sekolah tersebut dapat mengirimkan satu tim untuk mewakilinya. "Total 98 sekolah turut serta dalam lomba ini," paparnya.
Tim yang mengikuti lomba diharuskan membuat sendiri robotnya. Lomba dimulai dari merakit sendiri robot dari potongan-potongan sejenis lego bernama Fischer technik menjadi model yang diinginkan lalu memrogramnya sesuai kretivitas masing-masing.
"Mereka harus merakit dulu dari protolan (potongan Fischer), kemudian memasang elektronikanya, sensor kontrol dan kabel. Setelah itu membuat program," imbuh Lucas.
Robot yang telah selesai dibuat akan dilombakan untuk berjalan melintasi beberapa rintangan yang terdapat di atas papan dengan pola kotak-kotak. Masing-masing rintangan yang berhasil dilewati akan menentukan poin yang diperoleh, misalnya kalau robot berhasil berhenti di sebuah portal ketika lampu merah menyala dan berjalan lagi ketika lampu hijau, maka akan memperoleh 100 poin.
detik.com
0 komentar:
Posting Komentar