Ilustrasi
TB Indonsia News - Kekhawatiran
Amerika Serikat akan ancaman teror membuat pesawat milik maskapai US
Airways dari Paris menuju North Carolina dipaksa mendarat di Bandara
Internasional Bangor, Maine.
Pesawat dialihkan karena seorang penumpang memberi tahu pramugari bahwa di tubuhnya terdapat alat yang ditanam melalui operasi.
Padahal, tahun lalu Biro Penyelidik Federal FBI dan Departemen Keamanan Dalam Negeri memperingatkan maskapai kemungkinan teroris menanam bom di tubuhnya untuk menghindari pemeriksaan keamanan bandara.
Dua pesawat tempur F-15 kemudian dikerahkan mengawal pesawat bernomor penerbangan 787 yang mengangkut 179 penumpang dan sembilan awak itu ke Bangor.
Dokter kemudian memeriksa penumpang perempuan itu, warga negara Perancis kelahiran Kamerun, tetapi tidak menemukan sayatan bekas operasi di tubuhnya. Perempuan yang tidak diidentifikasi namanya itu akhirnya ditahan dan diinterogasi petugas Bea Cukai.
Adapun pesawat dan penumpang lainnya beberapa jam kemudian melanjutkan perjalanan ke Charlotte, North Carolina. Perempuan itu hanya membawa tas kabin dan berencana tinggal di AS selama 10 hari. Namun, gara-gara ini mungkin dia harus tinggal lebih lama di balik terali besi....
Pesawat dialihkan karena seorang penumpang memberi tahu pramugari bahwa di tubuhnya terdapat alat yang ditanam melalui operasi.
Padahal, tahun lalu Biro Penyelidik Federal FBI dan Departemen Keamanan Dalam Negeri memperingatkan maskapai kemungkinan teroris menanam bom di tubuhnya untuk menghindari pemeriksaan keamanan bandara.
Dua pesawat tempur F-15 kemudian dikerahkan mengawal pesawat bernomor penerbangan 787 yang mengangkut 179 penumpang dan sembilan awak itu ke Bangor.
Dokter kemudian memeriksa penumpang perempuan itu, warga negara Perancis kelahiran Kamerun, tetapi tidak menemukan sayatan bekas operasi di tubuhnya. Perempuan yang tidak diidentifikasi namanya itu akhirnya ditahan dan diinterogasi petugas Bea Cukai.
Adapun pesawat dan penumpang lainnya beberapa jam kemudian melanjutkan perjalanan ke Charlotte, North Carolina. Perempuan itu hanya membawa tas kabin dan berencana tinggal di AS selama 10 hari. Namun, gara-gara ini mungkin dia harus tinggal lebih lama di balik terali besi....
Kompas
0 komentar:
Posting Komentar