Pemerintah mengusulkan koreksi pertumbuhan ekonomi dari 6,7 persen menjadi 6,5 persen.
TB Indonesia News - Pemerintah berencana untuk
mengusulkan revisi asumsi makro dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) Perubahan tahun 2012. Dalam asumsi kali ini,
pertumbuhan ekonomi Indonesia dikoreksi dari 6,7 persen menjadi 6,5
persen.
"Kalau di pemerintah, outlook-nya 6,5 persen," kata Menteri
Perencanaan Pembanngunan Nasional/Bappenas, Armida Alisjahbana di
Jakarta, Selasa 28 Februari 2012.
Asumsi makro lain yang akan dikoreksi pemerintah adalah tingkat inflasi pada 2012 yang ditargetkan mencapai 7 persen.
Asumsi makro lain yang akan dikoreksi pemerintah adalah tingkat inflasi pada 2012 yang ditargetkan mencapai 7 persen.
Armida mengatakan, dengan koreksi asumsi pertumbuhan ekonomi dan
inflasi tersebut, pemerintah perlu memberikan kompensasi kepada
masyarakat untuk meredam dampak langsung kenaikan harga bahan bakar
minyak (BBM) bersubsidi.
"Kami upayakan tahun ini inflasi rendah juga. Makanya kompensasi kami jaga betul," katanya.
Pemberian kompensasi sendiri hingga kini masih didesain pemerintah. Rencananya ada dua bentuk kompensasi yang diberikan oleh pemerintah yaitu terkait dampak langsung dan dampak tidak langsung.
"Kami upayakan tahun ini inflasi rendah juga. Makanya kompensasi kami jaga betul," katanya.
Pemberian kompensasi sendiri hingga kini masih didesain pemerintah. Rencananya ada dua bentuk kompensasi yang diberikan oleh pemerintah yaitu terkait dampak langsung dan dampak tidak langsung.
Kompensasi berdampak langsung seperti dialami angkutan umum, akan diberikan melalui penambahan anggaran public service obligation (PSO) agar tarif angkutan umum tidak naik.
Sementara itu, untuk dampak tidak langsung, pemerintah akan menyiapkan beasiswa bagi anak-anak keluarga miskin yang tidak boleh putus sekolah akibat kenaikan harga BBM ini. "Program yang ada coverage-nya ditambah," papar Armida.
Ia menjelaskan, anggaran untuk kompensasi ini akan diambil salah satunya dari penghematan anggaran kementerian/lembaga negara. Kompensasi ini sedang disiapkan pemerintah yang akan dimasukkan dalam RAPBN-P 2012 dan akan dibahas di DPR.
Sementara itu, untuk dampak tidak langsung, pemerintah akan menyiapkan beasiswa bagi anak-anak keluarga miskin yang tidak boleh putus sekolah akibat kenaikan harga BBM ini. "Program yang ada coverage-nya ditambah," papar Armida.
Ia menjelaskan, anggaran untuk kompensasi ini akan diambil salah satunya dari penghematan anggaran kementerian/lembaga negara. Kompensasi ini sedang disiapkan pemerintah yang akan dimasukkan dalam RAPBN-P 2012 dan akan dibahas di DPR.
Sumber : VIVAnews
0 komentar:
Posting Komentar