Latest News
Sabtu, 28 Januari 2012

Demokrat: Kami Diserang Lewat Udara



Serangan udara itu, kata Pasek, didorong segelintir media yang memiliki agenda politik.

TB Indonesia News - Ketua DPP Partai Demokrat, Gede Pasek Suardhika menegaskan jika saat ini partainya sedang mengalami 'serangan udara'. Serangan udara yang dimaksudnya itu menanggapi polemik Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum.

"Bagi kami itu sebagai serangan dari udara. Kami melawannya dengan serangan darat. Biasalah, kalau ada badai bergerak di atas tak apa, yang penting rumahnya aman," tutur Pasek di Denpasar, Bali, Sabtu 28 Januari 2012.

Pasek tak mau menanggapi hal itu lebih jauh. Menurutnya, serangan udara itu akan berhenti dengan sendirinya. "Serangan darat kelemahannya banyak. Habis bensin dia harus mendarat. Serangan darat jalan terus. Kami tetap bekerja," ungkapnya.

Serangan udara itu, kata Pasek, didorong oleh segelintir media yang memiliki agenda seting politik di dalamnya. "Tapi jumlahnya kecil. Ada agenda setting masuk dalam kelompok ini. Itu bisa kita lihat dari bagaimana pemberitaan, pilihan kata dan sebagainya. Tapi kalau mau dilihat ke mana lembaga ini jalurnya, ketemu langsung. Tapi banyak juga media yang masih menjaga integritasnya dengan mempertahankan kode etik jurnalistik yang bagus," ulas Pasek.

Sebagai misal persidangan kasus Muhammad Nazaruddin. Menurut Pasek sejak awal memang sudah dipaksakan agar muncul nama Anas Urbaningrum. "Itu kan strategi nazaruddin untuk mengaburkan uang triliunan yang sudah dikemplang dari negara," katanya.

Kendati begitu, ia menilai segala pengakuan yang keluar di muka persidangan dapat dijadikan pentunjuk hukum, tentang dugaan korupsi yang dilakukan pihak terkait, yang sering disebut di dalam persidangan.

"Pengakuan di persidangan itu adalah satu petunjuk yang diakui. Kemudian ada  ??M, itu juga diakui. Tapi agak lemah karena baru ditemukan si pengirim, sementara si penerima tak ada. Belum sebagai alat bukti yang kuat. Tapi silakan saja KPK memproses itu, kan fakta persidangan bisa menjadi petunjuk," papar mantan pengacara tersohor di Bali itu.

Termasuk nama Anas? "Kalau itu konteksnya begini, Wisma Atlet itu kapan? Kongres itu kapan? Kan bias," kelit Pasek.

Dalam pembukuan, jelas Pasek, dilaporkan ada uang Rp150 juta untuk Andi Mallarangeng dan Rp100 juta untuk Anas. "Tapi uang itu tidak diserahkan kepada kubu Anas, tapi dibawa langsung oleh Nazaruddin," imbuh Pasek.

"Pembukuan ada tapi uangnya tidak di situ. Beda opini dan hukum ya di situ. Sepertinya sejak awal sidang Nazaruddin, itu sepertinya harus ada nama Anas," tambah Pasek.

Menurut Pasek, apa yang menerpa di internal Partai Demokrat merupakan dinamika dalam konteks kompetisi. "Kalau pemilih suara saya yakin semua sudah di Anas Urbaningrum. Tapi ada di internal yang tidak bisa dikendalikan syahwat politiknya, yang iman politiknya masih lemah dan yang tak menanamkan tausiah SBY dalam hatinya. Ini yang masih perlu disadarkan kembali," jelasnya.

Kader seperti itu, jelas Pasek, jumlahnya kecil, tetapi merasa diri besar. "Orang yang merasa diri besar, tapi tidak mengakar di bawah. Faktanya beliau (Anas) masih dicintai di bawah," tegas Pasek.

Hampir sebagian besar DPD dan DPC, sambung Pasek, tetap menginginkan anas menjadi ketua umum. Apa yang terjadi belakangan ini, menurutnya merupakan peradilan opini untuk mengadili Anas.
"Sehingga karir politiknya mati. Ini skenario besar yang sudah diperhitungkan sebelumnya. Mereka yang di bawah sudah sangat tahu. Faham lah, 2014 itu kan sudah sangat dekat. Belum tahun politik tapi hawanya sudah politik," kata anggota Komisi II DPR RI itu.

Sebagai partai yang paling besar dan figur yang paling muda, Anas menjadi sasaran tembak dari berbagai penjuru. "Ini by desain. Mereka adalah, pertama yang ingin memanfaatkan kendaraan partai demokrat untuk kepentingan 2014 nanti. Dan, orang-orang di luar Partai Demokrat yang menginginkan kami hancur. Kebetulan keduanya bertemu di momentum yang sama," imbuh dia.

Keputusan Anas untuk mundur dari DPR dan fokus membesarkan Partai Demokrat, kata Pasek, sangat menakutkan bagi partai lain. "Apalagi target kami 30 persen di 2014. Menakutkan buat yang lain. Soal Djoko Suyanto tak diperlu dikomentari, itu isu," kelit Pasek.

Sumber : VIVAnews
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: Demokrat: Kami Diserang Lewat Udara Rating: 5 Reviewed By: Register Center