Ade Sara Angelina Suroto semasa hidup
Selama di sekolah, Hafitd dan Sifa bukan murid yang bermasalah.
TB news - Pembunuhan sadis menimpa mahasiswa cantik
dari Universitas Bunda Mulya, Jakarta Utara, Ade Sara Angelina Suroto.
Jasad Ade Sara ditemukan terbujur kaku di pinggir Tol Binatara, Rabu
dinihari.
Pihak keluarga yang mengetahui jika Ade Sara menjadi
korban pembunuhan, kaget. Keluarga merasa jika korban merupakan anak
yang baik dan tidak memiliki dendam pada orang lain.
Bukan hanya pihak keluarga yang terkejut dengan pembunuhan berencana yang dilakukan Ahmad Imam Al Hafitd dan kekasihnya Assifa Ramadhani alias Sifa, guru SMA mereka juga kaget dan tidak percaya. Ade Sara, Hafitd dan Sifa merupakan teman satu sekolah di SMA.
Hal itu diungkapkan oleh salah satu guru SMA yang datang ke pemakaman Ade Sara di TPU Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Jumat 7 Maret 2014.
"Saya tidak menyangka kok mereka tega. Saya enggak habis pikir pas dapat kabar dari BBM sama SMS anak-anak," Gety, salah satu guru yang pernah mengajar ketiga orang itu.
Gety menjelaskan, ia mengenal Hafitd sejak pria itu duduk di kelas satu. Semasa SMA, Hafitd dikenal sebagai anak yang pendiam dan penurut di sekolah. Bahkan dia juga tidak memilik catatan masalah dengan guru dan murid lainnya.
Gety mengaku sangat dekat dengan Hafitd yang panggilan akrabnya Aso sejak menduduki sekolah menengas atas di Jakarta Timur itu. Saking dekatnya, ia sering membicarakan masalah pribadi Hafitd dengan ibunya.
"Ibunya Hafitd pernah bilang anaknya punya pacar di sekolah lain. Pas ditanya ke Hafitd dia malu mukanya merah sambil malu," ungkapnya.
Sementara itu, Gety baru mengenal dengan Sifa saat dia mengajar di kelas dua. "Saya guru Fisika. Assifa itu siswa kelas dua IPA. Saya ngajar dia waktu itu," tambahnya.
Sifa dikenal olehnya sebagai sosok yang supel, dan aktif di sekolah. Meski senang bergaul, tetapi Sifa bukan siswa yang bermasalah di sekolah.
Namun dia mengaku tidak begitu mengenal dengan Ade Sara. Yang dia tahu jika Ade Sara merupakan siswi jurusan IPS. Namun ketiganya merupakan teman satu angkatan.
Mendengar peristiwa pembunuhan ini, ia sebagai guru merasa heran dan tidak pernah ada dipikiran sebelumnya. "Apalagi mereka satu sekolah dan satu level angkatannya," tambahnya.
Jenazah Ade Sara telah dimakamkan sekitar pukul 12.00 WIB. Keluarga dan teman korban terlihat menaburkan bunga dimakan Ade. Salah satu teman sekolah korban terlihat menangis ketika semua tanah menutupi peti jenazah.
Bukan hanya pihak keluarga yang terkejut dengan pembunuhan berencana yang dilakukan Ahmad Imam Al Hafitd dan kekasihnya Assifa Ramadhani alias Sifa, guru SMA mereka juga kaget dan tidak percaya. Ade Sara, Hafitd dan Sifa merupakan teman satu sekolah di SMA.
Hal itu diungkapkan oleh salah satu guru SMA yang datang ke pemakaman Ade Sara di TPU Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Jumat 7 Maret 2014.
"Saya tidak menyangka kok mereka tega. Saya enggak habis pikir pas dapat kabar dari BBM sama SMS anak-anak," Gety, salah satu guru yang pernah mengajar ketiga orang itu.
Gety menjelaskan, ia mengenal Hafitd sejak pria itu duduk di kelas satu. Semasa SMA, Hafitd dikenal sebagai anak yang pendiam dan penurut di sekolah. Bahkan dia juga tidak memilik catatan masalah dengan guru dan murid lainnya.
Gety mengaku sangat dekat dengan Hafitd yang panggilan akrabnya Aso sejak menduduki sekolah menengas atas di Jakarta Timur itu. Saking dekatnya, ia sering membicarakan masalah pribadi Hafitd dengan ibunya.
"Ibunya Hafitd pernah bilang anaknya punya pacar di sekolah lain. Pas ditanya ke Hafitd dia malu mukanya merah sambil malu," ungkapnya.
Sementara itu, Gety baru mengenal dengan Sifa saat dia mengajar di kelas dua. "Saya guru Fisika. Assifa itu siswa kelas dua IPA. Saya ngajar dia waktu itu," tambahnya.
Sifa dikenal olehnya sebagai sosok yang supel, dan aktif di sekolah. Meski senang bergaul, tetapi Sifa bukan siswa yang bermasalah di sekolah.
Namun dia mengaku tidak begitu mengenal dengan Ade Sara. Yang dia tahu jika Ade Sara merupakan siswi jurusan IPS. Namun ketiganya merupakan teman satu angkatan.
Mendengar peristiwa pembunuhan ini, ia sebagai guru merasa heran dan tidak pernah ada dipikiran sebelumnya. "Apalagi mereka satu sekolah dan satu level angkatannya," tambahnya.
Jenazah Ade Sara telah dimakamkan sekitar pukul 12.00 WIB. Keluarga dan teman korban terlihat menaburkan bunga dimakan Ade. Salah satu teman sekolah korban terlihat menangis ketika semua tanah menutupi peti jenazah.
© VIVA.co.id
0 komentar:
Posting Komentar