Latest News
Sabtu, 15 Desember 2012

Mendengar rentetan tembakan, mereka mengira tidak akan selamat.

Murid yang selamat pada penembakan di SD Connecticut, AS
Murid yang selamat pada penembakan di SD Connecticut, AS (REUTERS/John Woike/Hartford Courant/Handout)


TB news - Sebanyak 28 orang tewas, 20 di antaranya masih bocah berusia 5-10 tahun pada penembakan brutal di Connecticut, Amerika Serikat. Para siswa dan guru yang berhasil selamat sempat mengira mereka akan ikut tewas setelah mendengar berondongan senjata.

Pelaku diduga bernama Adam Lanza masuk ke dalam sebuah kelas pada Jumat pagi. Saat itu, pada murid dan guru tengah menghadiri pertemuan pagi yang seharusnya menyenangkan. Seorang guru Kaitlin Roig mengatakan tiba-tiba dia mendengar rentetan tembakan.

"Tiba-tiba saya mendengar tembakan, seperti senapan serang. Saya tahu ada sesuatu yang salah. Sangat mengerikan. Saya kira saya akan mati," kata Roig, dilansir ABC News.

Tanpa pikir panjang, Roig langsung melarikan para murid-muridnya yang berusia 6-7 tahun bersembunyi di toilet kelas. Agar muat dalam toilet yang sempit, para murid terpaksa naik ke atas wastafel. Lalu, Roig memblokade pintu toilet dengan lemari besar.

"Saat mereka mulai menangis. Saya pegang wajahnya dan mengatakan 'semua akan baik-baik saja'. saya ingin kata-kata saya yang terakhir mereka dengar, bukan suara senapan," kata Roig.

Roig berusaha tetap tenang dan terlihat berani di depan murid-muridnya. Padahal dalam hati, dia ketakutan setengah mati, berpikir mereka mungkin akan mati. "Saya katakan kepada murid-murid saya bahwa saya sayang mereka dan bahagia telah mengajar mereka. Saya minta mereka berdoa," kata Roig lagi.

"Seorang murid mengatakan 'Bisakah kami melihat apakah ada orang di sana, saya hanya ingin Natal, saya tidak ingin mati'," lanjut Roig.
Tembakan tidak berlangsung lama. Tapi ketika tidak terdengar lagi suara senapan, Roig belum juga ingin keluar dari toilet. Tiba-tiba seseorang mengetuk pintu dan mengaku polisi. Namun, Roig tidak percaya, bisa saja itu pelaku yang menyamar.

"Saya tidak percaya mereka. Saya katakan jika mereka memang benar polisi, mereka pasti punya kuncinya. Memang benar, mereka berhasil membuka pintunya," kata Roig lagi.

Pelaku memasuki sebuah kelas dan memberondong para murid dengan peluru. Turut tewas dalam peristiwa itu adalah Nancy Lanza, ibu Adam, yang bekerja sebagai guru.

Tragedi ini menjadi yang paling mematikan ke dua dalam sejarah AS setelah penembakan brutal di Kampus Virginia Tech, Blacksburg, yang menewaskan 32 orang pada 2007 silam.
Penembakan di Connecticut ini terjadi lima bulan setelah penembakan di bioskop Aurora, Colorado, yang dilakukan oleh James Holmes alias "Joker". Pada Juli yang lalu, Holmes menembak secara brutal di bioskop saat pemutaran perdana film Batman 'Dark Knight Rises'.

© VIVA.co.id
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: Mendengar rentetan tembakan, mereka mengira tidak akan selamat. Rating: 5 Reviewed By: Register Center