Latest News
Minggu, 01 Juli 2012

Penahbisan Raja Eropa

Image
KIEV – Final Piala Eropa 2012 mempertemukan dua wakil Grup C, Spanyol dan Italia. Jika pada fase grup keduanya harus puas bermain 1-1, kini La Furia Roja atau Gli Azzurri akan berjuang mati-matian demi status sebagai yang terbaik di Benua Biru.
TB Indonesia News - Sebelum Piala Eropa 2012 bergulir, pengamat sepak bola Benua Biru sudah mengunggulkan La Furia Roja bakal mencapai final. Status sebagai juara bertahan dan kampiun Piala Dunia 2010 meroketkan Xavi dkk di puncak unggulan perebut takhta Piala Eropa 2012. Setelah sempat ditahan Italia 1-1 pada laga perdana di Polandia- Ukraina,Spanyol langsung tancap gas. La Furia Roja melangkah ke babak gugur dengan status juara Grup C.Tanpa ampun kemudian mereka menyingkirkan Prancis dan Portugal.

Dengan catatan seperti itu, tak mengherankan bila sejumlah rumah taruhan mengunggulkan Spanyol untuk mengatasi Italia dipartai terakhir.William Hill memberi koefisiensi 11/10 untuk kemenangan Spanyol dan 11/4 untuk kesuksesan Italia. Adapun Ladbrokes menempatkan Spanyol 11/10 dan Italia 14/5. Hal serupa dilakukan Bwin yang memberi Spanyol 2.20 dan Italia 3.40. “Kami sudah siap untuk pertandingan final.Kami bersyukur seluruh pemain fit dan tidak ada akumulasi kartu,”ujar Pelatih Spanyol Vicente del Bosque.

Sebelum terbang ke Polandia- Ukraina,Del Bosque sempat dipusingkan dengan cederanya dua pemain pilar.Carles Puyol dan David Villa dipastikan tidak bisa membela La Furia Roja lantaran masih digerogoti cedera. Namun yang paling menyitawaktuDelBosque adalah menemukan alternatif di lini depan. Dia terpaksa meluangkan waktunya untuk mengaudisi pemain yang tepat.

Kinerja Fernando Torres, Alvaro Negredo, Pedro Rodriguez, dan Fernando Llorente terus diamatinya. Dia bahkan harus menunggu hingga detik-detik terakhir sebelum memutuskan membawa keempatnya. Italia juga tidak luput dari kendala.Ketika tengah sibuk mempersiapkan diri di training camp, Gli Azzurri dikejutkan oleh kedatangan dua mobil polisi.

Para abdi masyarakat itu datang untuk menyelidiki kasus pengaturan sejumlah pertandingan di Seri B. Lebih mengejutkan, bek Domenico Criscito ikut diciduk karena diduga terlibat.Pelatih Cesare Prandelli terpaksa mencoret pemain Zenit Saint Petersburg itu dari timnas. Itu menimbulkan masalah baru baginya.Dia harus mencari defender baru. Celakanya, jelang keberangkatan ke Polandia-Ukraina,dia menerima kabar bek Andrea Barzagli dihantam cedera.

Tak ada waktu lagi, Prandelli memutuskan tetap membawa Barzagli. Untuk mengisi posisinya, mantan arsitek Fiorentina itu berjudi dengan memasang Daniele de Rossi saat bersua Spanyol.Laga pun berakhir 1-1. Hasil tersebut membuat peluang Spanyol dan Italia melangkah ke babak gugur dalam bahaya. Pasalnya, pada hari yang sama, Kroasia sukses menundukkan Republik Irlandia 3-1.

Beruntung, Negeri Matador bisa bangkit dengan melumat Rep Irlandia 4-0. Tapi, tidak demikian dengan Antonio Cassano dkk.Italia kembali bermain imbang 1-1 kontra Kroasia. Itu membuat kans untuk bertahan semakin tipis. Italia membutuhkan keajaiban demi menyelamatkan diri. Agar lolos, Italia wajib mengalahkan Rep Irlandia sambil berharap Spanyol dan Kroasia tidak bermain mata pada partai ketiga.

Seandainya Spanyol dan Krosia berbagi hasil 2-2, Italia bakal tersingkir walau bisa menundukkan Rep Irlandia dengan skor besar.Untungnya, itu tidak terjadi.Fabregas dkk menang 1-0 dan Italia unggul 2-0. Alhasil, Spanyol dan Italia melaju ke partai selanjutnya. Tapi, itu bukan akhir dari kesulitan Italia.

Di perempat final melawan Inggris, Italia dipaksa melewati adu penalti lantaran skor tetap imbang 0-0 selama 120 menit. Situasi berbeda justru dialami Spanyol. Mereka lolos ke semifinal secara meyakinkan dengan melumat Prancis 2-0.Ketegangan baru terjadi waktu jumpa Portugal. Giliran mereka harus melewati adu penalti setelah imbang 0-0.Spanyol menang 4-2.

Stadion Olympic Siap Ciptakan Sejarah

Sementara itu, venue final Stadion Olympic sudah siap untuk menggelar penutupan pesta sepak bola terakbar di Eropa. Persiapan menggelar laga penuh gengsi antara juara bertahan Spanyol dan tim tradisional yang kini menjadi kuda hitam, Italia, telah selesai. Rumput stadion telah dinyatakan layak,wasit yang memimpin pertandingan juga dipastikan siap, keamanan di seluruh wilayah Kiev telah dijamin, dan suporter La Furia Roja serta Gli Azzurri mulai menyemarakkan ibu kota Ukraina. Kini, ribuan orang di Stadion Olympic dan jutaan lainnya dari depan layar kaca di seluruh dunia berharap- harap cemas menantikan tim yang akan memegang trofi Henri Delaunay.

“Turnamen telah berjalan 1 bulan.Sejauh ini, kami (UEFA) sangat puas dan bangga dengan Polandia-Ukraina. Kami puas dengan kualitas pertandingan, atmosfer yang diciptakan fans, serta pelayanan dan keramahan dua tuan rumah. Kini, kita tinggal menunggu tim terbaik Eropa 2012,” ujar Presiden UEFA Michel Platini pada sesi konferensi pers resmi di Stadion Olympic yang juga dihadiri harian Seputar Indonesia (SINDO) kemarin.

Dengan moto creating history together (bersama-sama menciptakan sejarah), final Piala Eropa 2012 memang memiliki potensi besar “menciptakan” sejarah yang sebenarnya.


sindo


  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: Penahbisan Raja Eropa Rating: 5 Reviewed By: AKN